MADINA - Tim investigasi pemerhati lingkungan Kabupaten Mandailing Natal Kholil Batubara menemukan ratusan karung batu tambang serta gelondong beberapa unit yang sedang bekerja dan diduga memakai kimia jenis merkuri.
Salah satu pekerja di gudang pengolahan batu tambang peti saat di konfirmasi mengatakan bahwa benar gelondong ini memakai quik alias kimia merkuri dan usaha ini sudah lama beroperasi dan pemilik nya saudara Napi yang punya rumah bagus di samping sekitar ini.
"Ini punya Napi yang rumahnya ada disamping ini", ucapnya.
Saat tim mendatangi rumah Napi yang di duga sebagai Bos Besar PETI, namun yang bersangkutan sedang tidak ada di rumah nya dan di hubungi via whatsapp juga tidak aktif.
Di tempat terpisah Dedi Saputra yang diketahui ketua DPD Lsm Trisakti kabupaten Mandailing Natal menyayangkan temuan ini dikarrnakan penambangan ini sudah berjalan begitu lama hingga sudah sering memakan korban di saat menambang sebagi contoh tertimbun di dalam lobang di saat pengambilan batu tambang. Selain itu lokasi tambang diduga terjadi diareal hutan lindung TMBG.
"Maka kami sebagai tim pemerhati lingkungan meminta kepada aparat penegak hukum Polda Sumatera Utara dan Dinas lingkungan hidup Sumatra Utara terkhusus dari polres Madina agar kiranya melakukan penutupan dan menangkap para pelaku yang tidak bertanggung jawab dan kami menduga ada di dalam hal ini sebagai kepentingan peribadi untuk memperkaya diri dengan cara menambang tanpa izin dan mengoperasikan gelundung di pemukiman warga diduga memakai bahan kimia Jenis merkuri", tegas Dedi Saputra. (Tim)
0 Komentar